"Denisa"
***
Denisa langsung melihat ke arah vito dan pegang tangan vito dan setelah itu denisa berkata kepada vito..
***
"Iya vito..ini gua kenapa"
"Denisa"
"Iya kenapa"
"Jangan tingalin gua..gua gabisa tanpa lu"
***
Denisa yang mendengar itu hanya menangis dan peluk tangan vito dengan erat sambil mencium tangan vito..setelah selesai denisa pulang bersama sari sepanjang perjalanan denisa hanya diam tanpa ngomong sepatah katapun kepada sari..
***
"Denisa"
"Hmm ada apa sari"
"Lu yakin lu baik-baik aja"
"Iya gua baik-baik aja kok emang kenapa"
"Iyaudah kalau gitu gua mandi dulu ya..jangan lupa mandi dan makan"
"Iya"
***
Sari langsung pergi mandi sedangkan denisa habis mandi dan turun makan di meja makan setelah itu ada hari dan hari menghampiri denisa...
***
"Hi denisa"
***
Denisa langsung peluk hari dan menangis setelah itu hari bingung ada apa dengan denisa..lalu hari membalas pelukan denisa dan berkata...
***
"Kenapa"
"Hmm vito gapapa kan hari"
"Emang vito kenapa"
"Gua hari ini berantem sama dia gara-gara dia gamau dengar penjelasan gua..gua harus gimana hati"
"Gua yakin vito gapapa kok"
"Makasih ya hari..emang lu orang yang paling tepat untuk gua ajak bicara"
"Iya sama-sama"
***
Mama dan papa denisa yang melihat itu senang walau bahan ngomonganya berbeda mereka tetap senang setelah itu denisa makan di temanin hari dan akhirnya denisa selesai makan dan ke atas lagi bersama sari..sari bingung denisa habis darimana..
***
"Denisa abis darimana"
"Makan lu sendiri lagi apa"
"Mau makan..lu lupa ya kita beli makanan tadi"
"Oh iya maaf ya sari kalau gitu nanti gua makan lagi ketika gua lapar"
"Iyaudah gapapa emang tadi lu makan ada masakan di bawah"
"Ada hari yang masakin gua"
***
Sari yang mendengar itu hanya dia dan senyum langsung merangkul denisa dan juga peluk denisa dan sari berkata kepada denisa...
***
"Andai lu tau kalau hari itu cowo yang baik buat lu denisa"
"Gua gabisa sama dia sari..gua masih sayang vito"
"Sekali aja lupa tentang vito
"Gua gabisa menghianati vito"
"Iya ngerti tapi di coba"
"Lu gak liat dia pertaruhin nyawa dia demi selamatin gua..kalau ada cowo yang begitu ke lu apa lu gak terharu gua tanya"
"Iya tau kalau soal itu tapi kan bukan berarti lu harus mencintai dia terus-terusan..dia udah berkali-kali loh nyakitin lu"
"Udah gua bilang lu gak akan ngerti"
"Maksudnya gak akan ngerti"
"Iya karena lu gak di posisi gua jadi lu gak akan ngerti"
"Tapi gua gak salahin lu juga karena gua tau niat lu baik..biar gua gak sakit hati terus sekali lagi makasih ya"
"Iya sama-sama..kalau lu butuh teman kasih tau gua ok"
"Ok..makasih sekali lagi"
***
Denisa hanya duduk di kasurnya dan gak lama menanggis tentang vito..sari yang melihat itu merasa terpukul karena denisa merupakan teman dekat sari yang sangat sari sayang kebesokan paginya denisa udah hilang dari kamar dan ternyata denisa ke rumah sakit untuk menjenguk vito...
***
"Pagi vito..gimana keadaanya udah baikan belum"
***
Denisa berbiacara seperti itu karena menahan rasa sedihnya setelah itu denisa berkata lagi pada vito..
***
"Vito..denisa janji kalau vito udah sembuh denisa akan selalu temanin vito ke mana aja..tapi vito sembuh dulu ya"
***
Tangan vito bergerak dan denisa sangat panik dan bingung ada apa dan langsung panggil dokter..lalu dokter datang dan berkata...
***
"Vito gapapa kok cuman dia lagi ada pergerakan sarafnya aja"
"Bagus deh dok kalau gapapa tadi saya panik"
"Iya wajar kok kalau kamu panik..yaudah kalau gitu saya tinggal ya kalau ada apa-apa boleh panggil saya lagi permisi"
"Baik dok makasih ya dok"
***
Dokter keluar dari ruangan vito dan tinggal denisa..lalu denisa pegang tangan vito lagi dan tidur di tangan vito gak lama vito bangun dan melihat denisa di sebelahnya dan vito tersenyum setelah itu vito hanya diam dan merasa kepalanya pusing dan gak lama denisa bangun..dan vito kaget melihat denisa dan denisa sangat senang langsung peluk vito dan denisa berkata..
***
"Vito"
"Denisa"
"Gimana keadaan lu vito"
"Masih sakit kepala gua"
"Iyaudah jangan di paksa dulu ya harus banyak istirahat"
"Iya makasih ya denisa..lu udah makan belum"
"Udah..lu sendiri udah"
"Belum baru bangun kapan makanya"
"Oo mau gua suapin makan"
"Emang ada makanan apa"
"Gatau coba gua panggil suster ya..buat tau makanan lu hari ini apa"
"Ok"
***
Denisa keluar dari ruangan vito untuk mencari suster..gak lama bimo datang keruangan vito...
***
"Hai vito"
"Bimo..ngapain lu ke sini keluar nanti ada denisa gimana"
"Gapapa gua gak takut denisa kok..lu kenapa begini ada apa dengan lu"
"Ada alasan gua begini udahlah lu pergi aja gua lagi gamau debat sama lu"
"Lagian siapa yang mau debat sama lu..orang gua sayang sama lu dasar aneh"
"Gausah sayang sama gua kan gua udah bilang gua mau balikan sama denisa"
"Udah diam jangan maksain diri gua cuman mau lu sembuh untuk saat ini..dan jangan mikirin gak-gak okay"
"Gimana gua mau sembuh kalau ada lu..udah pergi sana gua gak butuh lu"
"Tapi gua butuh lu"
"Gua tau lu butuh gua udah gapapa jangan malu-malu ok"
"Hmm terserah lu deh sampai ada denisa lu harus jelasin ke dia kalau kita gak ada apa-apa kalau lu gak jelasin..jangan harap gua mau kenal lu"
"Kenapa sih takut banget sama denisa"
"Takut sama sayang itu beda lu gabisa bedain emang"
"Iya tetap aja gua liat lu takut sama dia..udahalah jangan takut dia juga gak bakal kenapa-kenapa kalau ada gua"
"Itu kan kata lu bukan kata hati dia"
***
Denisa yang mendengar itu hanya diam dan dokter datang bersama denisa lalu denisa masuk keruangan vito dan bimo kaget ada denisa dan juga dokter setelah itu dokter berkata kepada bimo...
***
"Maaf pak..bapak siapa ya saya mau cek pasien"
"Baik dok cek aja..saya temanya"
"Boleh keluar dulu ya"
"Baik dok"
***
Bimo dan juga denisa keluar dari ruangan selama dokter memeriksa vito dan setelah itu bimo mendekati denisa tapi denisa terus menjauh dari bimo dan akhirnya dokter keluar dan berbicara dengan denisa..dan denisa meninggalkan bimo sedangkan denisa pergi keruangan dokter untuk ngomong lebih lanjut soal kesehatan vito setelah itu bimo..masuk keruangan vito dan melihat vito dan setelah itu di ruangan dokter..dokter berkata kepada denisa..