Chereads / Cinta tak harus saling memiliki / Chapter 62 - 62 luka yang dalam

Chapter 62 - 62 luka yang dalam

"Vito"

***

Vito melihat ke arah yang memanggilnya setelah itu vito berkata kepada bimo dengan muka sinisnya..

***

"Gila ya..lu masih di sini aja gua kira udah pergi ke mana lu"

"Emang lu berharap gua ke mana"

"Kemana aja deh asal gak liat muka lu"

"Hmm jahat banget sih sama gua..padahal gua sayang lu loh"

"Gua gak peduli lu sayang beneran deh..gua cuman mau lu jauh-jauh dari gua."

"Emang kenapa sih jahat banget sama gua..apa salah gua sama lu."

"Iya lu gak ada salah cuman gua bosan aja sama lu."

"Iya bosanya kenapa jelasin."

***

Vito langsung pergi dari hadapan bimo dan bimo merasa kesal karena vito terus lari dari masalah sedangkan masalah datang..terus-menerus setelah itu vito keluar dan mencari angin tiba-tiba terbayang muka denisa dan di saat vito mau telepon denisa..vito sadar kalau dia dengan denisa bukan siapa-siapa setelah itu vito mengurungkan niatnya..balik ke denisa di rumah sakit menemani mamanya...

***

"Pagi ma."

"Pagi sayang..sari mana."

"Sari kuliah ma."

"Kamu sendiri gak kuliah."

"Iya habis ini aku kuliah setelah selesai kasih mama makan dan minum obat."

"Denisa."

"Iya ma..kenapa ma."

"Mama mau martabak..kamu mau gak beliin mama martabak."

"Iyaudah mau rasa apa..nanti denisa beliin buat mama."

"Serius kamu mau beliin...baik banget sih sayang makasih ya."

"Iya ma sama-sama kalau gitu denisa pergi dulu ya ma."

"Iya sayang bye."

***

Denisa pergi dari ruangan mamanya setelah itu denisa keruangan papanya dan melihat hari berbicara dengan papanya tentang pernikahanya dengan denisa..

***

"Om"

"Iya hari kenapa"

"Menurut om denisa bakal suka..hari gak om"

"Kalau untuk soal itu om gatau hari..coba kamu tanya ke dia langsung"

"Hmm om maaf ya kalau hari bukan calon yang baik untuk denisa..mungkin hari menyerah aja om"

"Loh kenapa kan kamu baru mulai masa udah nyerah"

"Sepertinya denisa lebih mencintainya vito om..dan hari gak ada tandinganya kalau di banding vito"

"Hmm kamu ngomong apa sih om yakin kok denisa suka kamu"

"iyaudah deh om kalau menurut om kayak gitu akan hari coba lagi..sekali lagi makasih ya om"

"Sama-sama hari"

***

Denisa yang mendengar itu hanya diam dan kesal ternyata niat hari ke sini bukan untuk kerja..melainkan untuk menikahi dirinya denisa yang mendengar itu langsung kesal dan pergi dari tempat itu setelah itu membeli martabak untuk mamanya dan sari menelpon denisa..

***

"Denisa"

"Iya sari kenapa"

"Lu dimana"

"Lagi beli martabak buat mama gua kenapa"

"Oo gua gak ada kelas ini..dosen gua gak masuk ada urusan mendadak..mau gua jemput gak"

"Boleh..nanti gua kirim alamtnya gua dimana ya"

"Ok"

***

Denisa mengakhiri teleponya bersama sari setelah itu denisa mengirim pesan kepada sari setelah terkirim denisa menunggu martabak dan setelah menunggu denisa hanya diam sambil makan martabak gak lama sari datang..dan berkata...

***

"Maaf ya gua telat..tadi macet banget gila..ini gua bawa sarapan"

"Makasih ya..yaudah ayo ke rumah sakit"

"Ok"

***

Sari dan denisa pergi kerumah sakit bersama setelah sampai sari meparkir motornya dan denisa hanya diam setelah itu sari berkata kepada denisa..

***

"Ayo masuk"

"Ayo..sini gua bantu"

"Gak usah lu pegangnya udah banyak mau bantu apalagi gapapa ayo..kan gua beliin lu kopi juga ini tadinya mau ajak lu ke kafe..pasti lu gakbisa"

"Iya benar gabisa"

"Iyaudah gapapa santai aja kafenya juga gak ke mana-mana kok"

"Iyaudah kalau gitu keruangan mama gua ayo"

"Lu kok gak pernah keruangan papa lu sih..denisa"

"Hm malas gua ada sih hari"

"Loh kenapa sama hari berantem lagi lu sama dia"

"Gua cuman gak suka sama dia bukan berantem tenang aja kita gak berantem kok"

"Benar gak berantem gak cuman bohong kan"

"Lu percaya gua apa percaya dia"

"Percaya dua-duanya tapi lu sahabat gua jadi gua pilih lu"

"Hmm bagus"

***

Denisa ke kamar mama dan setelah itu tersenyum kepada mama dan berkata kepada mama...

***

"Ma..ini martabaknya sesuai kemauan mama"

"Makasih ya sayang kamu udah makan"

"Belum ma..ini mau makan sama sari"

"Oo yaudah makan ya sayang..jangan sampai gak makan"

"Iya ma..pasti makan kok"

***

Sari dan denisa makan bersama setelah itu suster masuk keruangan mama beserta dokter...

***

"Halo ibu..gimana kabarnya"

"Baik dok"

"Coba saya cek ya"

"Iya dok"

***

Dokter periksa mama denisa dan dokter hanya tersenyum sedangkan denisa bingung ada apa kenapa dokter senyum lalu dokter berkata...

***

"Mamanya udah boleh pulang ya"

"Baik dok..makasih ya dok"

"Ibu ingat ya jangan sampai capek..stress dan kurang tidur karena nanti akan begini lagi kondisinya"

"Baik dok makasih ya dok"

"Iya ibu sama-sama kalau gitu saya permisi ya"

"Baik dok..makasih ya dok"

***

Dokter keluar dari ruangan mama denisa dan setelah itu denisa pegang tangan mama dan berkata...

***

"Akhirnya mama bisa keluar ya ma"

"Iya sayang mama senang banget"

"Mama mau ketemu papa"

"Iya sayang mama mau ketemu papa"

"Iyaudah ayo"

***

Denisa udah selesai dan makan dan menemani mama keruangan papa sedangkan sari hanya diam dan menunggu denisa balik dari mengantar mamanya keruangan papanya...

***

"Pa"

"Mama"

"Papa gimana udah enakan"

"Udah ma"

"Dokter bilang apa pa"

"Udah boleh pulang"

"Bagus deh pa denisa ikut senang"

"Iya sayang..makasih ya kamu udah udah jagain papa selama ini"

"Hmm gak ok pa...denisa cuman menunggu papa dari luar aja kok gak jagain papa soalnya udah ada yang selalu jagain papa"

"(Kaget)Ha maksud kamu sayang"

"Iya sih hari selalu jagain papa kan"

"Hmm kamu marah karena hari selalu jaga papa"

"Sama sekali gak sih pa..malah aku gak terlalu peduli juga karena aku tau dia emang anaknya suka membantu orang tapi kalau ada maksud jadi malas liat orang kayak gitu"

"Maksud kamu sayang"

"Gajadi pa..ma denisa pergi dulu ya bye ada kuliah"

"Iya sayang hati-hati"

"Mama sama papa kalau mau pulang kabarin aja nanti denisa suruh supir jemput..ok"

"Iya sayang makasih ya udah peduli sama mama dan papa"

***

Denisa meninggalkan ruangan papa dan mamanya setelah itu denisa menghampiri sari dan denisa menarik tangan sari keluar dari ruangan mamanya..saat keluar denisa melihat hari dan tetap jalan tanpa melihat hari sedangkan hari merasa bingung kenapa denisa selalu marah setiap melihat dia..setelah itu balik ke mama dan papa..