"Denisa...apa kabar kangen banget(peluk)"
"B..baik lu apa kabar hari"
"Baik juga"
"Gimana kuliah lu..gua dengar dari papa dan mama lu..lu kuliah akhirnya ya gua baru lulus..lu baru kuliah telat lu"
"Hmm iyaudah gapapa daripada gak sama sekali"
"Lu gak kangen gua"
"Kangen..lu kenapa tiba-tiba di sini bukannya lu di jerman ya"
"Iya karena kangen lu..gua pulang"
"Oh gitu gimana kabar papa dan mama lu hari"
"Mereka baik..dan mereka juga kangen lu"
"Oo titip salam ya gua juga kangen mereka..hmm yaudah kalau gitu gua ke kamar ya capek abis pulang kampus..maaf gabisa temenin ya bye"
"Ok gapapa..bye"
***
Denisa naik ke kamarnya setelah itu hari kembali ngomong kepada papa dan mama sambil duduk di meja makan...
***
"Jadi apa rencana kita..om dan tante"
"Hmm jadi gini"
***
Kebesokan paginya denisa bangun dan bingung kemarin dia beneran ketemu hari apa cuman mimpi ya..setelah itu denisa mandi dan selesai dandan denisa turun ke meja makan dan makan lalu denisa mengucek matanya beneran ada hari dan duduk di meja makan hari melihat denisa sambil senyum dan berkata...
***
"Pagi denisa"
"Pagi hari..lu beneran ada gua kira kemarin gua lelah atau ngantuk ternyata beneran ada ya"
"Iyalah masa bohong sih"
"Lu ke sini sama siapa"
"Sendiri aja ada urusan di sini"
"Oh urusan apa"
"Urusan kerjaan gua kan kerja di perusahaan jadi sementara tinggal sini"
"Oo gitu gua kira ada apa..yaudah kalau gitu makan"
"Iya..lu juga makan ya"
"Hmm hari om boleh minta tolong antar denisa"
"Oh iya om siap"
"Gausah pa..hmm maksud denisa kan hari baru sehari di sini pasti gatau jalan yang ada nanti denisa telat..gapapa denisa sama sari aja"
"Kenapa kamu suka banget ngerepotin sari kasian loh dia...siapa tau dia ada kebutuhan sendiri"
"Gak kok pa..gak ada tenang aja"
"Iyaudah om gapapa kalau denisa gak mau"
"Makasih hari"
***
Denisa dan hari keluar dari rumah dan sari kaget dan berkata...
***
"Astaga ganteng banget..denisa ini siapa"
"Hari kenalin ini teman gua sari..ini hari teman kecil gua"
"Eh serius (bisik-bisik) gantengan ini daripada vito mata lu ke mana sih"
"Diam!ada dia nanti dia dengar"
"Hmm yaudah ya hari gua pergi dulu..lu hati-hati ya sama urusan lu"
"Ok..bye"
"Bye"
***
Sari dan denisa pergi sedangkan vito menganggu sari dan denisa lalu hari keluar dari rumah denisa dan hari berkata...
***
"Pergi aja gapapa..urusan dia biar jadi urusan gua"
"Ok"
***
Sari dan denisa pergi setelah itu hari berkata kepada vito...
***
"Jangan harap lu bisa ganggu peri kecil gua..dia punya gua dan lu jangan macam-macam sama gua"
"Lu siapa..gua gak takut sama lu"
"Gua gak minta lu takut sama gua..gua cuman gamau lu ganggu peri kecil gua pergi lu"
***
Vito pergi dengan kesal sedangkan hari masuk kerumah dan duduk di meja makan bersama papa dan mama denisa...
***
"Hari tadi ada vito ya makanya kamu berisik-berisik di luar"
"Iya om"
"Anak itu emang keras kepala di suruh jangan ngejar denisa masih aja di kejar gatau harus pake cara apa..biar dia berhenti"
"Urusan vito biar urusan aku om..karena aku calon denisa aku yang lebih pantes melindungi denisa"
"Ok om berharap banyak sama kamu..semoga aja kamu gak bikin om kecewa ya"
"Iya om..aku berusaha"
***
Hari pergi bersama papa denisa ke kantor..sampai sekarang denisa gatau kalau hari bekerja di perusahaan papanya sebagai pewaris tunggal perusahaan kantor papa denisa dan setelah itu hari belajari semuanya..sedangkan denisa sampai di kampus dan masih bengong...
***
"Denisa"
"Ha..kenapa"
"Lu kenapa sih bengong aja heran gua sama lu"
"Gapapa kok kayak mimpi aja liat teman kecil gua"
"Emang ada apa sama dia..jangan bilang papa lu gak suka lu sama dia juga"
"Iya"
"Hmm sudah gua duga tapi sekarang kenapa bisa dirumah lu"
"Itu juga yang jadi pertanyaan gua"
"Hmm kenapa"
"Iya udahlah biarin aja deh gua mencoba memikirkan hal baik aja"
"Hmm iya sih benar juga siapa tau papa lu udah berubah"
"Hmm soal itu jangan harap karena papa gua gak sebaik itu..gua yakin"
"Hmm yah siapa tau cobalah untuk belajar percaya sama papa lu"
"Belajar percaya sama dia bagaikan gua menusuk diri gua sendiri pake pisau..udah ah gua ke kelas bye"
"Bye..nanti pulang jam berapa"
"Jam 5..lu"
"Sama gua tunggu di kantin ya"
"Ok"
****
Denisa dan sari berpisah dan setelah itu tanpa sengaja ada roy di depan denisa..yang membuat denisa kaget dan roy berkata...
****
"Hai denisa"
"Hai roy ada apa"
"Ke kelas sama gua mau"
"Iyaudah ayo"
***
denisa dan roy ke kelas bersama walau denisa gak nyaman di samping roy tetap aja roy mendekati denisa terus agar denisa menyukainya sedangkan linda melihat mereka dengan senyum dan denisa semangkin gak nyaman dengan roy setelah itu dosen masuk dan akhirnya mulai belajar dan denisa terus fokus ke depan tanpa memperhatikan roy sedangkan roy terus memperhatikan denisa sedangkan vito mikir itu cowo siapa ya kenapa dia tinggal dirumah denisa..dan apa hubungan dia sama denisa apa jangan-jangan..tiba-tiba bimo ke kantor vito..
***
"Vito"
"Bim..lu harus bantuin gua penting bim"
"Bantu apa nanti lu marah lagi sama gua"
"Kali ini gak bim..lu sayang gua kan mau bantu gua kan ayo lakuin lu mau gua bahagia kan"
"Apaan emang"
"Hmm lu mata-matain denisa dong buat gua"
"Duh ada apalagi sama dia..malas gua berurusan sama dia"
"Kenapa emang"
"Dia kalau ngomong suka benar kadang sakit hati gua sama dia"
"Kan emang dia benar daripada dia bohong nyakitin lu juga"
"Hmm bela aja terus..yaudah mau di suruh apa"
***
Vito dan bimo merencanakan sesuatu untuk mengetahui informasi tentang denisa dan cowo baru denisa setelah itu bimo langsung jalan ke situ sedangkan vito hanya menunggu hasil sambil kerjain tugasnya dan dalam perjalanan bimo bertemu papa vito dan bimo merasa ketakutan saat bimo telepon vito..vito gak angkat dan papa vito mengajak bimo makan di kafe setelah itu mereka berdua duduk bersama dan saling melihat dengan pandangan sinis dan takut..papa vito melihat dengan sinis sedangkan bimo hanya takut dan berharap cepat pergi dengan selamat dari tangan papa vito...