"Nak Elora" ucap ibu Clara menimpali dan mencoba menyadarkan Elora namun Elora tidak kunjung sadar, kemudian ibu cara mengambil minyak kayu putih dan mengoleskan ke hidung Elora.
"Uhuk!" ucap Elora sadar dari pingsanya.
"Elora," panggil Kenza.
Elora memegangi dadanya yang sesak. Rasa sesak yang tadi masih terasa sampai dirinya sadar.
"Kamu kenapa?" tanya Kenza dengan khawatir.
Elora memandang Kenza dan ibu Clara kemudian ia tersenyum khususnya ke ibu Clara.
"Aku tidak apa – apa ibu" ucap Elora dengan senyum.
"aw!"
Tiba – tiba Elora memekik dan memegangi hidungnya.
"kenapa Elora?" tanya ibu Clara dengan memegangi bahu Elora.
"Panass!" pekik Elora merasakan panas di daerah hidungnya, Kenza tertawa karena Elora kepanasan akibat minyak kayu putih yang dioleskan Clara ke hidung Elora.