"ah sudahlah, toh aku juga dulu kesepia jadi aku sekarang sudah terbiasa" ujar elora dnegan terus memasak. kini elora memasak dengan tenang dan setelah memasak dirinya kini memakan masaanya dengan sendirian. air matanya menetes dengan deras. ia sangat sedih kenapa kehidupanya seperti ini. gagal dalam hidp, gagal jadi anak yang lahir di kelharga kaya. gagal sebaai istri. ia sangat sedih sekali jiks mengingatnya
ia kini makan denga air mata yang bercucuran. ia bertekat muali besok dirinya aksn mencari siapa pembuh ayahnya yang menjadi tujuanya untuk hidup sekarang. jika dia boleh memilih dia ingin sekali tjdak hidup dan bahagia di sana dengan ayahnya yang di kehidipan pertsms. ia sangat rindu benar - benar rindu. dan tak bisa diungkapkan dengan kata - kata.
Setelah makan kini elora melihat taman belakang,.dirinya tidak mau tenggelam dalam kesedihanya dengan sendirian ia kini mengarah ke kebun belakang rumah dengan air mata yang masih membekas.