"Brian!" pekik jerom ketika melihat adiknya menjambak rambutnua sediri dan berteriak.
brian kini memalingkan wajah.
"ada apa kak? tumben kakka kesini" ujarnya dengan lemas
"kenapa kamu berteriak?" tanya jerom sambil emndekat.
"aku frustasi kak! aku sedih!" pekiknya dengan sendu.
"aku tahu brian, tapi kamu harus melewatinya, kakka akan bantu kamu mencari elora" ujarnya dengan sedih.
brian menggeleng. baginya ini sudah masalah pribadi dirinya..
"tidak usah kak"ucapnya dengan tersenyum.
"toh aku tidak akan menemukany, dua hari lagi undangan sudah di sebar dan aku akan menikah" ujar brian dengan sedih.
Dia sangat sedih merasakan adiknyabyang seperti ini.
Tidak ada semangat.
Tidak ada harapan.
Brian sadar dengan tatapan kakaknya terhadap dirinya.
"Sudahlah kak, jangan melihatku seperti itu" ujarnya dengan masam.
"Ah kamu menyadari tatapanku" jerom pun kini menggaruk kepalanya yang tidka gatal.
"ayo makan"ucap jeorm pada akhrinya.
Brian berdiri dan bergegas makan.