"baiklah kalau begitu kak, hatii – hati, kapan – kapan main ke sini" ujar rafa dengan sedih.
"pasti" ujar elora. Ia tiudak tahu apakah dirinya aka kesini lagi atau tidak, namun untuk menenangkan rafa ia harus meyakinkan rafa kalau dirinya akna disempatkan untuik bermain ke sini.
Elora dan brian pun pamit undur diri kepada rafa, rafa mengantarkan elora dna brian sampai ke halaman rumah dan rafa melambaikan tangan ke elora dna brian. sebenarnya elora tidak tega meningggalakan rafa sendirian, namun bagaiman lagi.
"syang" ujar elora kepada brian.
"hm?" '
"aku tidak tega dengan rafa" ujar elora.
"kenapa rafa mempunyai kakak yang jahat" ujar elora lagi.
"bagaimana pun juga ini sudah takdir elora, semoga dia nanti besar dengan didikan yang tepat" ujar brian.
Sebenarnya brian juga khawatiir akan keadaan rafa. Namun bagaimana lagi, kini dirinya tidak bisa meakukann apa – apa selain diam. karena memang tujuan mereka kemari adalah tuntuk mencari bukti tentang kebusukan andira.