Elora kini terdiam dan kini dirinya memandang adik andira dengan tatapan yang penuh harap.
"sayang, kami teman kak andira" ujar elora dengan tersenyum. Ia harus pura – pura untuk menjadi teman andira karena dirinya harus diam – diam . beruntung kak jerom mau menemui andira untuk menjalankan rencana ini.
"teman kak andira?" tanya adik andira dengan bingung.
"biasanya tidak ada teman kak andira ke rumah" ujarna dengan polos.
Elora memutar otaknya, ia dan brian saling bertukar pandangan.
"ah itu karena kami jarang mengunjungi kak andira,. Kami sahabat kak andira sangat dekat sekali" ujar elora dengan mengangguk.
Beruntung suaminyya ini bisa mencari alasan yang logis. Ia tahu ada gampang dan susahnya untuk membujuk anak kecil.
"tapi kak andira bilang kalau ada siapa – siapa aku tidak boleh langsung percaya" ujar adik andira dengan pandangan takut.
"astaga! Gawat!" pekik elora dalam hati.
Ia kini memutar otaknya dengan cepat.