andira kini duduk di sebuah balkon rumahnya. malam ini ia sangat senang sekali karena akan mengirimkan sesuatu untuk orang yang ia benci.
sebuah map sudah di depan mata andira. dua map yang isinya sama sudah andira siapkan untuk meluncurkan recananya.
"besok pagi lihatlah sendiri kenza... jerom" ujarnya dengan tersenyum miring.
ia tidak menyadari bahwa adiknya terbangun dan memandang kakaknya dengan bingung. apa yang yrlah dilakukan kakaknya itu sehingga kakaknya tersenyum semenyeramkan itu.
"kakakk"panggil adiknya dengan sedikit berteriak.
andira terkejut dengan suara kecil yang tiba - tiba memaggilnya.
ia kini melihat sosok yang ia sayangi sedang duduk di ans tangga.
"kakak ngapain? kenapa ada nama kak jerom dan kak... kak siapa itu kak kenza. kenapa kakak? kakak tidak sedang merencanakan sesuatu?" tanya adiknya dengan penasaran. andira terkejut dengan pertanyaan adiknya ini. bagaimana adiknya mendengarkan semua yang ia katakan.