Setelah beberapa jam, di keheningan malam yang kian menyeruak dalam relung hati kenza, kini dirinya membuka pintu kamarnya, jam menunjukkan pukul 03.00 dini hari, kenza mencari keberadaan suaminya itu, namun ia tidak menemukanya di sofa ruang keluarga.
"kemana kak jerom?" gumamnya dengan mata yang sembab karena menangis. Ia mengunjungi ruang tamu, di situ juga nihil.
"kak jerom?" panggilnya sendirian di dalam gelapnya rumah yang besar itu.
Tanganya meraba saklar lampu dan ruang tamu berhasil ia nyalakan. Ia pun kini mencari ke sekeliling dan tidak menemukan keberadaan suaminya.
Klontang!
Suara berisik muncul dari dapur, membuat kaki kenza dengan perlahan menuju ke dapur yangt gelap itu. pikiranya sudah tak karuan, ia takut Antara, maling atau setan.
Ia melangkah dengan perlahan dan melihat ke sekeliling dapur yang gelap. saat dirinya kini sudah di pintu dapur, ia melihat sekelebat bayangan yang lewat di depan kompor.