"aku sangat enang kenza, dan ya… besok juga hari yang mendebarkan, akankah kak brian dan kak jerom kesini membawa banyak orang?" tanya elora dengan memikirkan besok.
"tidak lah elora, mereka hanya datang sekeluarga."
***
Percakapan antar sahabat itu ditutup dengan suara dengkuran yang berasal dari kenza. elora memandang kenza yang tengah tertidur itu.
"yahh~" ujarnya dengan kesal karena kenza sudah tidur di tengah asiknya dirinya bercerita.
Tak lama kemudian elora kini ikut untuk tidur menyusul kenza, namun…
TES
Tiba – tiba cairan merah kental jatuh dari lubang hidung elora menuju ke seprei Kasur elora.
"hah?" elora terkejut dengan sesuatu yang muncul dari hidungnya itu.
"kenapa mimisan lagi sih" gumamnya dengan kesal, ia pun kini mengambil tisu dan mengelap hidungnya yang berdarah.
Elora mengusap hidungnya dengan perlahan, karena sakit sekali.
"kenapa seperti ini tuhan? Aku tidak apa – apa kan?" tanyanyya pada diri sendiri.