elora dan kenza kini berjalan menuju ke rumah ibu clara. di jari manis mereka berdua sudah terlihat cicin yang sangat serasi. dengan warna kulit mereka.
"aku tidak menyangka akan secepat ini kenza" ujar elora dengan senang.
"aku juga tidak menyangka, aku harus pulang ke rumah nenek. tapi aku bingung bagaimana menceritakaanya kepada kak jerom kalau aku sebenarnya tinggal di dalam hutan dengan nenek yang sangat sakti.
Elora mengerti apa yang di rasakan oleh kenza, namun jika jerom sudah cinta, mungkin itu semua tidak ada pengaruhnya terhadap hubungan mereka.
"coba kamu jujur kepada kak jerom, pasti kak jerom akan memahaminya" ujar elora dengan menepuk pundak kenza dengan pelan. '
Sebenarnya ia juga sangat trauma dengan yang namanya rumah tangga, ia takut akan seperti rumah tangganya saat dulu, namun ia harus bearni dan ia ingin anaknya nanti tidak merasakan bagaimana rasanya mempunyai keluarga yang setiap hari bertengkar.