'maaf kak brian, aku tidak bisa makan malam dengan kakak, aku ada urusan'.
sebuah pesan dari elora yang sedari tadi di pandangi oleh brian kini hanya ia baca. lalu ia melempar ponselnya ke ranjang dengan keras.
"hah~ padahal aku ingin makan malam denganmu elora" ujarnya dengan pasrah.
brian pun kini mengacak rambutnya frustasi dan merebahkan tubuhnya ke ranjang besar yang empuk itu.
jam sudah menunjukkan pukul 7 malam, namun pesan dari elora sejak tadi siang belum ia balas. bahkan ia sangat heran apa kesibukan elora sampai - sampai ia tidak mengirimkannya pesan lagi.
brian memsndang jendela yang masih terbuka, ia berniat untuk ke kos an elora.
brian mengambil jaket dan juga mengganti boxernya dengan celana panjang. kemudian ia mengambil kunci mobil lalu bergegas pergi ke arah garasi.
"Brian"
sebelum brian melangkahkan kaki memasuki mobil, tiba - tiba ibunya menyuruhya untuk mendekat ke arahnya.
"tolong antarkan ibu ke Klinik sebentar, ibu mau priksa mata ibu"