elora kini menangis karena kepalanya sangat pusing, kenza masih memandangnya di jarak 5 langkh dari elora ysng tersungkur di pojok kamar.
"elora!" kamu tidak apa - apa?" tanya kenza dengan khawatir.
elora menunduk, jeritanya itu sudah tidak meraung kembali. ia hanya menunduk dan memegangi kepalaya.
kenza lantas mendekati elora dan memeluknya.
"apa kamu tidak apa - apa?" tanya kenza kembali dengan mengelus punggung elora yang bergetar.
"hiks" isakan keluar dari mulut elora yang kini digigitnya seperti ada rasa sakit yang menjalar di ulu hatinya.
"elora.. tolong jawablah aku, tahu seperti ini, aku tidak akan memberitahumu yang sesunguhnya" raung kenza mendekap sahabatnya yang nampak kesakitan itu.
"tidak" gumam elora lemah.
kenza melepas pelukanya dan memandang elora.
"elora..."
"tidak apa - apa kenza, kepalaku hanya sedikit pusing, aku sudah mengingat semuanya" ucap elora sambil mengangkat dagunya memandang kenza di depan matanya.