"pagi – pagi begini kenapa hujan selabat ini?" tanya kenza kepada nenek rose.
Nenek rose yang ditanyai seperti itu hanya bisa memandang ke luar jendela, ia melihat hujan yang sangat lebat bahkan kilat yang saling bergemuruh.
"mungkin ada seseorang yang sudah membuat langit marah karena dia telah jujur kepada seseorang tentang hal yang seharusnya di rahasiakan" ucap nenek rose dengan pandangan mata yang kosong.
"maksud nenek?" tanya kenza dengan heran. Kenapa neneknya bisa menjawab seperti itu.
"lupakan saja kenza, mari kita makan" ucap nenek rose dengan berdiri dan menuju ke meja makan, makanan sudah tersedia banyak di sana. Sayang sekali hanya mereka berdua yang makan makanan ini semua.
Kenza masih memandang ke luar jendela, ia masih tidak tenang akan hujan pagi hari ini.
"firasat apa ini?" tanyanya dalam hatinya sendiri.
Nenek rose memandang kenza yang masih duduk dan memandang jendela.