Aku benar-benar malas untuk masuk Kuliah, aku malas melihat Nina dan Haris mengobrol sedangkan Haris melihatku seperti melihat lalat yang menjijikkan, aju tidak bisa melampiaskan kemarahanku kepada Nina karena boneka itu sudah di ambil oleh Haris, dan aku tidak bisa membuat boneka seperti itu lagi karena para Sahabatku tidak ada.
"Mel ayo makan," ajak Mamah dari luar kamarku.
"Aku tidak lapar," jawabku.
"Setidaknya makan beberapa buah, agar kamu tidak sakit," ucapnya.
"Aku bilang aku tidak lapar!" Bentakku.
"Baiklah," ucapnya dan langsung pergi.
Aku tersadar kalau barusan aku sudah membentak Mamah, aku keluar kamar dan melihat di meja makan Mamah sudah menyiapkan kejutan karena ini hari ulang tahunku. Aku sibuk dengan rasa benciku sampai-sampai aku lupa kalau sekarang adalah hari ulang tahunku, aku mengetuk pintu kamar Mamah dan dia keluar sepertinya dia sudah menangis dengan refleks aku memeluknya.
"Maaf Mah aku tidak tahu," ucapku.