"Seharusnya kamu mendengarkan perkataanku untuk tidak membantu, jadi kamu sakit lagi," ucapku.
"Enggak kok aku hanya pusing saja," ucapnya.
"Kamu sampai tidak masuk Kuliah berarti sakit kamu parah," ucapku.
"Enggak kok aku hanya sedang malas masuk Kuliah," ujarnya.
"Ah kamu pasti bohong," aku tidak percaya perkataannya.
"Aku benar Nin tidak apa-apa kamu jangan khawatir," ucapnya.
Aku mengiyakannya saja walau aku tahu sebenarnya dia berbohong, tadinya aku mau menceritakan mimpiku tentang Melisa dan memberitahu keadaan Melisa, tapi sebaiknya aku jangan memberi tahunya. Karena dia pasti akan ikut mengurusi urusannya lagi, walau dia sedang sakit jadi sebaiknya aku tidak memberitahunya. Aku menyuruhnya untuk istirahat dan minum obat, agar dia cepat sembuh.
Keesokannya
"Mah nanti pulang aku, jadi kan kita mengunjungi Tasya?" tanyaku.
"Iya nanti kamu pulang dulu ke rumah jemput Mamah," jawab Mamah.
"Baiklah kalu begitu aku berangkat," ucapku.