"Kamu yakin mau pergi Kuliah Nin?" tanya Mamah.
"Iya Mah aku sudah sering tidak masuk Kuliah," ucapku.
"Tapi kamu terlihat masih lemas," ucap Mamah.
"Iya tapi aku kuat kok," jawabku.
"Kamu yakin?" tanya Mamah.
"Iya Mah aku akan membawa obatnya dan nanti aku minum di Kampus agar tidak lemas," ucapku.
"Kalau ada apa-apa beritahu Mamah ya," ucap Mamah.
"Iya Mah," setelah itu aku berangkat.
Sesampainya di Kampus aku bertemu dengan Haris dia bilang kalau dia telah mengecek nomor itu, dan pemiliknya Kuliah di sini tapi dia belum bisa tahu siapa, aku bilang tidak apa-apa dan aku sudah tidak peduli dengan orang yang menerorku.
"Kamu jangan biarkan begitu saja, bisa berbahaya buat kamu," ucapnya.
"Paling dia hanya menggertak saja," ucapku.
"Tetap saja kamu tidak boleh membiarkannya, aku janji akan mencari tahu siapa itu," ucapnya.