Aku tidak bisa membujuk Ayah dia tetap ingin memeriksa ke bawah sana, aku menunggunya sambil berjaga-jaga takut ada sesuatu terjadi. Hpku berbunyi ternyata Kak Lisa menelepon, aku langsung mengangkat teleponnya. Dia memberitahuku kalau ada satu orang yang meneruskan ritual itu setelah Tina dan Bibinya di Penjara, dan dia sengaja menunggu aku datang. Dia adalah Anak Ibu Kantin aku sering melihatnya membantu dagang di Kantin, namanya Aryo, terus aku bilang kalau altarnya tidak ada. Kak Lisa memberitahu kalau altar itu berada di ruangan yang tertutup dan tidak terlihat orang.
"Ayah ... Ayah ..." Aku memanggilnya.
"Ayah bisa dengar aku," Teriakku.
"Ayah jawab aku," Ayah tidak menjawab.
