Tubuh sang musuh terkoyak menyusahkan sepasang kaki yang masih menampak di atas tanah dengan tegak. Ada sesuatu yang aneh dan hal itu membuat Putri Terrisa melakukan gerakan mundur.
Perlahan asap hitam muncul dari potongan kaki musuh, menggumpal membentuk wujudnya seperti sedia kala.
Zhuang, Carrisa, Nevar dan Erden terkejut setengah mati melihat regenerasi musuh yang begitu cepat. Berbeda dengan mereka, Putri Terrisa lebih terlihat kesal daripada terkejut.
Ketika wujud sosok sang musuh telah sempurna terbentuk. Dia membuka kelopak matanya secara perlahan, memperlihatkan bola mata hitam dengan manik merah menyala.
Seperti tak memiliki rasa takut, Putri Terrisa tetap berdiri tegak dengan aura tubuh yang membara.
Sosok musuh menghirup udara, seakan menghirup udara segar yang sangat dia sukai. Lalu menyeringai begitu seram sambil mengembangkan kedua sayap hitamnya.
"Kalian benar-benar bisa menghiburku, tapi maaf saja. Aku sudah muak!"