"Sial, mereka tak ada habisnya," dengus Nevar kesal sendiri.
Tiba-tiba Carrisa muncul di belakangnya, membuat punggung mereka kembali bertemu.
"Ke mana semangatmu tadi, Tuan Nevar?" ejek Carrisa. "Jika melawan musuh seperti ini saja kau sudah kewalahan, maka aku terlalu berharap banyak tadi. Mengecewakan."
Perlahan Carrisa menggerakkan tangan kirinya, memunculkan sebuah katana hitam yang diselimuti aura merah darah. Kini kedua tangannya telah memegang pedang yang sangat kuat. Seperti kegelapan dan api yang menyatu, kedua tangan Carrisa diselimuti dua aura tersebut.
Merasakan tekanan yang begitu besar pada diri Carrisa membuat Nevar semakin kesal. Aura biru transparan di tubuhnya melemah hingga akhirnya menghilang, tapi tubuhnya justru semakin kuat mengeluarkan uap panas.
"Aktivasi Raruga tahap pertama."
Seketika itu aura hitam gelap langsung menyelimuti tubuh Nevar. Intensitas sihir yang begitu kuat membuat Carrisa sedikit terkejut.