Deringan telepon mengganggunya lagi. Karena dia bosan terus-terusan diganggu oleh si penelepon, maka untuk sesaat dia mematikan daya ponselnya.
"Dasar pengganggu!" gerutunya. "Bukankah sudah kukatakan kalau aku memiliki calon istri?"
Matanya kembali tertuju ke kitab tadi, dan lanjut membaca.
Kemenangan Pandawa berarti kemenangan Kunti. Anaknya yang akan duduk di takhta Hastinapura, seperti mimpi Pandu di masa lalu. Yudhistira akan menggantikan Dretarastra memimpin Hastinapura. Melihat kecerahan di wajah Kunti, membuat Karna yang baru saja mengambil surat dari atas balai istana yang dikirim oleh merpati menjadi tersenyum. Dia tidak pernah mengerti mengapa rasanya selalu berbeda ketika melihat Kunti. Seperti ada keterkaitan di antara dirinya dengan Maharani Hastinapura tersebut.
"Karna, sedang apa?" Kunti yang menyadari putranya berada tak jauh darinya, menegur.
"Aku sedang mengambil surat, Maharani."