Hana yang masuk ke dalam ruangan Dharma, dipersilakan dengan penuh kasih oleh sang empunya.
"Cepat sekali kamu datang ke sini, My Flower."
Pipi Hana bersemu karena panggilan dari calon suaminya.
Dia mempersilakan Hana duduk di sofa dan melayani adik Hanan itu dengan baik. Dari memberinya minum, makanan ringan, makan siang meski agak terlambat dan lainnya.
Dharma teringat dengan bacaannya. Dia mengambil kitab dan menyerahkannya kepada sahabat Hasna.
"Baca, deh. Kok aku suka ya sama penokohan Arjuna dan Subhadra. Kayak kamu, agak manja dan—"
"Aku gak manja, ya!" rajuk Hana Sitarani.
"Iya, iya. Kamu enggak manja." Dharma mengalah.
Lantas, ia buka lembaran yang sudah ditandainya. "Kita baca dari sini, ya."
Hana menggangguk. Dan inilah bacaan mereka ....
Kereta kuda Krishna berwarna putih, dan ditarik oleh kuda putih pula. Demikian Arjuna yang juga menaiki kuda putih, bahkan lebih putih dari milik Krishna. Subhadra duduk di kereta bersama kakak kesayangannya.