Aaron mengganti pakaian setelan formal yang semula dia kenakan pada tubuhnya, dengan baju rumahan biasa.
Dan sekarang ini, laki-laki itu sedang sibuk merapikan berbagai dokumen yang semula dia pelajari di atas meja hitam besar, di ruangan kerja miliknya sendiri. Setelahnya, dia terlihat beranjak dari duduknya, sembari melepaskan kaca mata yang semula bertengger pada hidung mancungnya.
Tok! Tok! Tok!
Sebuah suara ketukan pintu berhasil membuat perhatian Aaron teralihkan. Lalu, tatapan sepasang manik gelap milik laki-laki itu pun terarahkan pada pintu yang perlahan dibuka oleh seseorang di luar sana.
Dan ternyata, sosok itu adalah Alex, sekretaris sekaligus asisten kepercayaan Aaron, yang sudah lama bekerja bersama dengan laki-laki muda itu.
"Tuan, kau sudah menyelesaikan pekerjaanmu?" tanya laki-laki parubaya itu kemudian.
Mendengar pertanyaan itu, Aaron pun terlihat menganggukan kepalanya.