Akhirnya, Renata mengeluarkan kalimat panjang dari mulut mungilnya.
Sepertinya, gadis itu merasa cukup kesal, karena terus-terusan direndahkan dan dipojokkan oleh seorang laki-laki, yang telah merebut mahkota tertinggi yang dia punya di dalam dirinya.
Mendengar sosok Renata yang akhirnya berbicara dengannya itu, Aaron pun terlihat tersenyum miring, kemudian kembali menyenderkan punggungnya pada sandaran kursi.
"Jika kau datang ke sini hanya untuk mempertanyakan hal-hal yang tidak penting itu, aku sarankan lebih baik kau pergi saja dari sini. Karena aku tidak mempunyai banyak waktu untuk meladenimu atau mendengar semua ocehanmu," ucap Renata lagi, dengan nada suaranya yang terdengar kembali normal, tanpa diiringi dengan nada gugup dan intonasi suaranya yang tidak seimbang.