Aaron mencoba untuk menghentikan tawanya, setelah mendengar apa yang dikatakan oleh Renata melalui telepon, dari seberang sana.
"Sepertinya, kau sudah memahami bagaimana strategi setiap langkah yang aku lakukan, Renata. Aku tidak menyangka, kalau kau bisa menyadari pergerakanku itu secepat ini," ucap laki-laki itu kemudian.
Sekarang ini, Aaron sedang berada di ruangan kerjanya, dengan posisi tubuhnya yang sedang terduduk di atas kursi kebesaran miliknya. Laki-laki itu duduk dengan menyenderkan punggungnya pada sandaran sofa, dengan tatapan sepasang manik gelap miliknya yang terarah lurus pada lampu kristal yang terpasang di tengah-tengah atap ruangan, yang ada di atas.
'Kapan kau akan menghentikan permainan gilamu ini, Aaron. Apakah kau tidak bosan membuang-buang waktumu untuk mempermainkanku?'
Akhirnya, Renata mengatakan kalimat itu, setelah sekian detik terdiam dan membiarkan Aaron benar-benar menghentikan tawanya.