Semua merasa terharu bumer telah dinyatakan sembuh. Hari ini diperbolehkan pulang dengan mengantongi beberapa obat obatan khusus. Bagas segera menuju bagian administrasi dengan tujuan menyelesaikan biaya yang harus ia bayar.
Gabriel tidak bisa banyak membantu, ia belum bisa memberikan yang terbaik buat mertuanya, kepasrahannya sangat menguntungkan rencana bagas, ia yang mengurusi segala keperluan Gabriel dan caca.
"Maaf, bagas, " Gabriel akan bantu semampunya merawat ibu di rumah.
"Santuy aja. Bukankah mertuamu adalah ibumu yang kedua?" selorohnya terbata-bata.
Perlahan, samar meredup dari sisi yang berbeda. Rona wajah Gabriel tersembunyikan oleh keacuhannya.
Kamar tidur ibu berada tepat di seberang ruang administrasi. Seluruh gelagat bagas tak luput oleh pandangan Gabriel.