Pak bagas, Aku bisa pulang sendiri jalan kaki," Bagas gelagapan tanpa alasan yang jelas. Ia tidak bisa membiarkan gabriel pulang sendirian dengan kondisi dada yang basah.
"Hhmm..."Entar gabriel digoda lelaki lain, aku bisa cemburu nih." gumamnya dalam hati sukses menahan geraman rahang yang mengeras.Sementara di pojokan lain, gabriel merasa kesenangan ada yang perhatian dengannya. Apalagi seorang bos di tempat ia kerja. Banyak wanita cantik di sini tapi aku yang selalu diam-diam menjadi kesayangannya. Pantes aja banyak yang cemburu. "hehe..hehe," teriak batin Gabriel riang.
Keduanya sedang sibuk dengan pikiran masing-masing tanpa ada yang tahu, mereka pernah menjadi orang yang paling mesra tanpa ada yang percaya.
"Hei, gabriel....Ayok, Pak bagas antarin kamu pulang. Aku bertanggung jawab terhadap keselamatan kamu. Di luaran tidak aman buat wanita muda sepertimu," dalihnya berusaha mencari kesempatan mengajak gabriel pulang bareng.
"Nggak apa-apa pak."
