Aku bergegas menyusul daniz yang sudah masuk kamar. Aku menatap sekilas matanya melembab. Sejenak mengobrol dengak daniz yang dulu sering krna marah papa bagas kini tekah gumbuh menjadi lelaki ganteng dan dewasa dengan pekerjaan yang mapan. Tak terasa waktu begitu cepat berlalu. Daniz mengangguk sopan pertanda tak.mau diganggu waktu istirahatnya.
"Nak, daniz ... Nak Daniz ....
Jangan merengut aja, buat kepikiran, mama audrey ini, nak?" nyelutuk mama menahan gerakan tangannya pengen menyubit pipi yang lagi merona.
Daniz, kenapa telat pulang?" tanya mama heran seraya menghampiri ke arah daniz. Lelaki muda itu tersadar langsung tersenyum untuk menatap wanita paruh baya..
"Sangat tidak tepat," gumam lelaki itu, kemudian ia pun beranjak pergi.