Akhirnya Audrey terkulai lemah dalam keadaan kekurangan oksigen pada waktu yang lama. begitu mempercepat kedatangan malaikat pencabut nyawa. Audrey telah tiada, Audrey telah berpulang kepada-Nya.
Seperti yang bermimpi Bagas meraung raung hebat, hingga ia pun ketakutan sendiri memikirkan rahasia yang sudah bocor dengan sendirinya.
"Kenapa, kamu mas!"
Kok meraung raung gitu, tanpa sebab!
Aku mimpi, dek!
"Seperti berjalan di area air terjun dan kita jatuh ke dalamnya!""
Perubahan sikap audrey sangat mencolok dan bahkan tak pernah ia melayani lagi di ranjang tidur, dengan dalih ia tak sanggup bergerak lagi, mas! Bagas menjadi jengkel, ia tak menghargai usaha dan jerih payah suaminya yang udah bersusah payah menyenangi hatinya. Ia malah menemani audrey konsul dengan dokter saraf yang ternama di kotanya. Tapi dasar kacang lupa kulit, hanya limit waktu beberapa hari bagas udah menjadi lelaki dingin dan kasar.