Bertahun tahun tak berjumpa bukan berarti ia tak menyayangi adik lelakinya itu yang hampir nenjadi dokter muda.
Shezan begitu saja mengirimi adiknya uang seratus juta untuk kebutuhan hidup beberapa bulan ke depan. Ia pun mengirimkan uang untuk adiknya yang akan berkunjung ke Turkey sana.
Daniz datang aja kemari, kalau udah selesai dokter nantinya adik tinggal di tempat kakak.
"Mau gak, dik?"
"Mau ya?!" bujuk shezan dengan lembut.
"Iya, kak!"
Tapi daniz kasian ibu? Dia gak ada yang lindungi di sini!"
"Kan ada papa bagas yang selalu ada menemani?"
"Aah, belum tentu kak!"
"Yang ada menyakitkan aja!
Hei, daniz kau bilang apa ya?
"Tak boleh ada yang menyakiti mamaku itu walau bukan dia yang mengandung, tapi air susunya mengalir di tubuh ini!" ucapnya lantang.
Iya, iya!