Sekian lama papa ono pergi, hingga mengemis ngemis cinta kembali pada mama bagas. Wanita mana yang tidak luluh mendengar rayuan bagaikan hipnotis diri.
"Maafkan aku mama sayang!"
"Aku khilaf!"
"Seperti bagas yang beberapa kali khilaf," ujarnya.
Beri kesempatan terakhir ma!
Aku gak tau harus gimana lagi, hidupku hancur oleh ulah wanita muda.
Hhmm ... Hhmm
Jadi pelajaran berharga buat orang tua sepertiku.
"Mama ... Mama!
Maafkan papa yang tidak tau diri. Kini apa pun yang mama minta aku turutin aja. Jangan menjauh dariku ma!
Papa ono mengelapkan sudut keningnya dengan siku. Terlihat ada yang melembab dan sorotan mata memerah.
Bagi mama apa yang ditanyakan oleh papa ono itu udah terbilang butuh mental yang kuat. Selain terasa menahan malu dan harga diri, mama tidak menyangka bahwa papa ono bisa kembali lagi mengemis ngemia cintanya pada mama bagas.
Papa ono menunduk, memperhatikan gerak gerik mama yang udah salah tingkah.
