Kesibukan kedua anaknya membikin mama sedikit ngambek. Mama sepertinya tidak mau terima diabaikan oleh anak anak yang ia sayangi sepenuh hati.
" Bagaas! Cheryl!
Anak anak mama kok ngaret sekarang," protesnya dengan nada sedikit agak tinggi.
Sstt ... Sstt!
Mama sayang, jangan marah marah nantinya tekanan darah mama ikut tinggi.
"Bahaya, ma!!"
"Selow, ma! Jangan ngegas!"
Tapi, ta-pi, mama sayangg!!"
"Maafkan anakmu ini ya ma?"
Keduanya memeluk erat lalu bersimpuh memohon ampun pada mamanya itu.
"Kalu sudah sakit mau di kata apa? Yah, beginilah calon calon penghuni rumah jompo," ucap mama dengan mata berkaca kaca.
Suasana pertemuan yang harusnya diwarnai tawa canda, justru mama ngambek pada anak anaknya yang mulai jarang berkomunikasi dengan orang tuanya.
"Kalian udah gak sayang lagi pada mama...," ujarnya merengut.
Cheryl diam untuk beberapa saat, tetapi tangisnya pecah lebih kencang lagi sambil mengacak ngacak rambutnya yang berantakan.