Kuliah semester ini semakin sibuk dan tidak ada waktu untuk santai santai. Daniz begitu rajin mengejar mata kuliah yang hampir selesai di semester genap. Kerap ia mengikuti ekstra kurikuler untuk mengejar tayangan yang tertunda.
Hari hari ia begitu nyaman tanpa ada yang merecoki kehidupannya lagi. Papa bagas sebagai biang kericuhan sudah tobat dan menyayangi daniz seperti anak anak lainnya.
Pagi itu kuliah di mulai jam 9 dengan harapan mereka dapat hadir lebih awal. Daniz sedang mengerjakan tugas susulan sebab kemarin ia gak hadir karena sakit. Belakangan ini ia kerap sakit perut mendadak dan colik abdomen itu sangat menyiksa dirinya.
Siang itu pas selesai kuliah, daniz tertatih tatih pulang ke rumah dengan menahan sakit perut di area sebelah kanan bawah. Sakitnya gak ketulungan hingga butiran butiran keringat pun mengalir begitu deras.
"Nak daniz, kenapa sayaangg?
"Sakit apa nak?"
"Tidurlah, nak biar ibu periksa!!
Mama ... Mamaa!
"Gimana ini sakit banget!!"