Cheryl akhirnya pulang ke rumah ibu yang terap menerimanya sampai kapan pun. Ia agak segan juga beberapa kali udah kejadian seperti ini lalu ia menjemput cheryl kembali dengan alasan klise khilaf.
Bu ... Bu ?
"Cheryl pulang, nih!"
"Kenapa kamu pulang sendirian nak? Mana suamimu yang kaya itu, nak?"
"Huss ... Huss!"
Ibu ... Ibu!
"Cepat kali merespon yang begituan. Malas ahh!" ujarnya lirih.
"Tapi bu!"
"Emang nasibku gak bagus ya bu!"
"Sabarlah, nak!"
"Semua ada hikmahnya!" nasehat ibu menenangkan hati.
Malam itu cheryl sepakat tidur di rumah ibu dengan dua anak kembarnya.
Bu maafkan cheryl ya, udah menyusahkan keluarga ini. Terlihat cheryl mengusap sudut keningnya dengan siku tangan.
Cheryl, jangan bersedih nak! Kamu masih ada ibu yang selalu menemani anaknya kemana pun pergi.
"Jangan sedih lagi, ya?" ucap ibu dengan mengusap ngusap pundak cheryl dengan lembut.