Ia mengambil ponselnya dan mencari nama cheryl dan segera memanggilnya. Di seberang sana terdengar panggilan halo, spontan audrey sontak kaget.
"Dek apa kabarmu?" tanya audrey menyapa cheryl yang sudah lama tak bertemu.
"Kabar baik, mba?
"Dek, suamimu apa masih bekerja di perusahaan ibu!? tanyanya lagi.
Hhmm... hhmmm
"Gimana, ya mbak? Eeiihh ... eeiihh, nganu mbak,"
Jawaban cheryl terdengar gugup dan terbata-bata.
"U-dah ... udaaahh lama gak lagi, mbak?! Bang haidar kena PHK imbas pandemi, kali, mbak," jelas cheryl tersendat-sendat omongannya tanpa pernah tau keadaan yang sebenarnya.
"Oke ...!?" makasih ya, dek udah mau ngangkat telepon mba audrey, ya!
Kegusaran audrey semakin meninggi, ia harus mencari tau untuk mengecek apa sebenarnya yang terjadi di sana. Kenapa bagas tak pernah dilaporin tentang masalah yang terjadi di sana? padahal di masa kepemimpinan bagas perusahaan itu mengalami kemajuan meskipun tarik ulur.