"Iya, Mba audrey."
"Oya untuk selanjutnya, boleh gak mas kalau audrey pinjam sepeda motornya untuk audrey mencari pekerjaan serabutan?" pinta audrey dengan memelas.
"Baiklah,." mereka serentak mengangguk setuju.
"Sekali lagi terima kasih, buat semuanya. Kalau begitu audrey pulang dulu, mas," audrey pamit beranjak pergi meninggalkan ruangan tersebut.
Apa pula kalian kasih sepeda motor, ia mantu yang gak berucap terima kasih. Awas kalau rusak sepmor ibu, ia harus bayar dua kali lipat!" cetus ibu dengan sikap angkuhnya.
Audrey kembali berjalan menuju ruangan Bagas, ia ingin tahu bagaimana kesibukan Bagas sehari-hari. Sejujurnya Audrey dapat menaklukkan bagas kembali, apalagi sekarang ia terlihat sendiri. Audrey ingin bermain challenge terlebih dahulu dengan Bagas.
Mas sampai kapan kamu membiarkan anak anak tak terurus dengan baik? Kamu terus mendengarkan racun ibumu, tak sedikit pun membuka mata melihat yang real.
