Setiap kali daniz menanyakan uang kebutuhan masuk kuliah, ibu selalu bilang bahwa ia akan berusaha mencari pinjaman. Namun, hingga sekarang, uang itu tidak kunjung ada. Entah ibu hanya memberikan harapan palsu atau bagaimana?
Rasa sedih pada daniz di ketahui oleh gabriel yang menyayangi jiwa jiwa lemah. Tapi bagas hanya mencebik seraya mencemoohkan lelaki muda itu.
"Kalau tak punya uang gimana mau kuliah? Jadi kuli bangunan aja udah syukurin atau melamar di kantor sebagai office boy lebih berkelas buat daniz!" ujarnya dengan nada mengejek lalu tertawa menyeringai jahat.
"Ini bukan salah daniz, mas!" seru audrey seraya menengahi obrolan tentang daniz.
'Bela terus dan teruuss!" ejek bagas tak mau diam terus mengeluarkan kata kata toxicnya.
"Akulah ibunya yang bersalah itu. Akulah mas! Hukum aku aja!" teriakknya dengan suara bergetar amat di tahankannya.