Aku memandangnya lekat-lekat. Perempuan mana yang tidak jatuh hati pada laki-laki seperti bagas. Bukan hanya fisiknya yang rupawan, tapi kehidupan tajir membuatnya di buru oleh setiap wanita bahkan gadis perawan pun antrian. Tidak ada seorang pun yang menolak jika diajak menikah olehnya. Ajian apa sih yang ia pakai untuk memikat kaum hawa?
Kutarik napas dalam-dalam. Jujur saja, dulu kami hampir gila memikirkan bagas yang rupawan, begitulah rasanya jatuh cinta memang memabukkan sejak lama. Bahkan saat masih bekerja di kantor bagas dulu gabriel menyimpan rasa cinta yang amat dalam. Rasa yang tersimpan di hatiku bukan sekadar suka, tapi telah menjelma menjadi cinta yang mengakar kuat. Namun, kali itu hanya audrey yang beruntung di nikahi pemuda tampan itu.
