Randy tahu, Astrid sudah hampir depresi menghadapi tekanan dari suaminya. Mereka sudah lima tahun menikah, tapi masih belum di karuniai seorang anak pun. Sementara setiap bertemu orang ia sampai capek menjelaskan sama orang orang itu bahwa ia belum rezeki. Astrid malah mendapat rekomendasi di berbagai tempat praktek dokter yang mumpuni bahkan orang pintar pun sudah habis ia datangi.dan mereka berpikir itu hal yang melelahkan jiwa. Masih ada waktu untuk berusaha kembali, bahkan banyak pasangan di luar sana yang belum mempunyai anak sampai di usia senjanya.
Dengan tekanan dari suami dan keluarga pihak suaminya yang menuntut astrid mempunyai keturunan masih membuatnya benar-benar kepikiran. Mereka sudah berobat ke dokter spesialis reproduksi dan dinyatakan keduanya subur, tidak ada masalah baik pada astrid dan randy.
"Ada apa sih, bu?"