Bumer tiba tiba datang dan komplain, ia tersenyum masam mengingat permasalahan anaknya. Rasa memupuk kebencian pada menantu dan cucu sambungnya menjadi jadi.
Braakkk ...
"Bagas, kenapa bodoh sekali, kamu, nak?"
Harus membayar uang sekolah anak sambungmu yang gak ada ikatan darah. Kalau gini terus terusan bisa bangkrut perusahaan kita," gerutu bumer tidak mau terima.
Audrey harus membayar mahal ucapan bumer yang menyakitkan, ia menangis dengan penuh penyesalan dan tiada memaafkan kesalahan dirinya.
Audrey duduk termenung memikirkan cara membayar uang sekolah dan keperluan anaknya daniz. Berbeda dengan caca yang ayahnya orang kaya dengan mudah meminta apa yang ia mau.
Audrey ... Audrey!"
"Anakmu orang kaya, masa sih, bayar uang sekolah aja gak mampu," ejek bumer nyinyir.
Bukan gitu, bu!
"Ibu ... Ouh ibu!!"
"Kalau ibu gak rela membiayai uang sekolah buat daniz ya gak apa apa bu!"
"Tapi, toloongg, bu?"
"Jagai perasaan, anak audrey, bu!!