Pagi pun tiba, silau matahari membuat gabriel merasa hangat dan cahaya yang masuk melalui jendela memang sangat terasa.
"Mba, makanlah, hari ini astrid mau belanja ke pasar sebentar. Astrid harus menjelaskan pada suaminya tentang kejadian semalam mbak. Hiks ... Hiks setiap lelaki gaib itu making love dengan astrid ia akan meninggalkan jejas iritasi pada mulut vaginanya. Apakah yang sedang dilakukannya hingga astrid selalu menjadi korban kekerasan seksual.
Astrid udah masak untuk makan siang, ia akan kembali sebelum jam makan siang nanti.
"Kita makan bersama, ya mbak!" ucapnya memberitahukan pada gabriel seraya meletakkan ponselnya di atas nakas.
"Bukannya daerah organ intimmu yang masih lecet? Kenapa harus pergi? Istirahatlah lebih baik."
"Lecet di area tersebut udah biasa terjadi pada astrid. Sepertinya astrid adalah mangsa yang berdaging buat lelaki gaib tersebut.
Ia meraih tangan mbak, yang sudah melangkah bangun dan duduk di meja makan untuk sekedar sarapan.