Audrey yang sedang duduk menonton TV berpaling sejenak menatap dengan semringah.
"Kalian pasangan yang serasi dan padu." bisik audrey dengan melebarkan kedua belahan bibirnya membentuk lengkungan tipis.
"Benarkah, drey?"
"Jangan melihat dari tampilan, doang!'
Sebagai seorang istri bagas, audrey begitu menyayangi gabriel, seperti saudaranya sendiri. Ia memperlakukannya dengan baik sehingga bagas tidak sungkan memberi tempat di paviliunnya. Namun, audrey seorang istri sholehah dan berbakti pada suaminya tanpa mengeluh sedikit pun, perkataan-perkataan lembut selalu membuat bagas menyesali telah menzaliminya di masa lalu.
Audrey begitu betah tinggal di rumah melayani suami dan anak anaknya tanpa mengeluh sedikit pun. Ia menempati separuh jiwa bagas dan tak tergantikan.