Bumer tidak menanggapi perceraian antara gabriel dan bagas, ia merasa tak penting baginya. Saat weekend, bumer mengunjungi bagas sekeluarga merasa happy. Hanya gabriel yang merasa risih karena tudingan bumer begitu menohok batinnya. Gabriel tidak akan membiarkan dirinya menjadi bulan bulanan mantan mertua yang jago perundungan.
Bagas ... Bagas!
"Selama ibu tak berkunjung, kenapa ruang pavilliunnya terpakai terus, emang bagas udah nyewain ke siapa, hah?" cerocosnya ngasal bunyi.
"Gak ada di sewain, bu!"
"Lalu ... ??"
Sontak bola mata bumer mendelik ke arah bagas tanda ia tak menyetujuinya.
"Ouh, no!"
"Kamu tau gak, gas?"
"Di dunia ini tak ada yang gratis!"
"Ibu mau kau sewakan dan uangnya biar ibu yang kelola!"
"Biar ibu yang nantinya ngomong pada penghuni baru, itu!"
"Paham, kan?"
Tenang, bu,!"
Biar nanti bagas yang urus! Kalaupun uangnya ibu kelola, gak masalah. Ambil aja bu?"
"Ngitung ngitung buat belanja kebutuhan ibu!" sambung bagas mengiyakan pernyataan ibunya.