Kunjungan cheryl kali ini dengan haidar suaminya sangat membantu gabriel dalam menata hati yang hampir tenggelam.
"Mbak gabriel?"
"Gimana hari ini sehat?"
"Lumayan dek!"
"Apa udah berobat ke internis?"
"Mba, hanya sakit biasa kata dokternya butuh istirahat dan penenangan diri dari permasalahan yang rumit itu.
"Kami hanya ingin mba sehat dan anak anak ceria lagi," tutur cheryl lebih intens membantu si mbak meskipun bukan istri masnya lagi.
"Terima kasih, dek! Kalian sungguh berhati malaikat. Dengan apa mba membalas kebaikan kalian, dek?"
"Jangan ngomong begitu. Cheryl tau mbak tidak sejahat yang mereka kira. Mbak bersabar, ya? Semua ada masanya!?" hibur cheryl mengusap ngusap pundak si mbaknya. cheryl bermaksud mengangkat kembali kepercayaan diri mbaknya yang telah hilang akibat terus terusan merasa bersalah.