Nurah semakin dibenci dan jadi bulan bulanan keluarga bagas. Padahal dia sudah meminta maaf dan meminta kesempatan kedua.
Dasar bagas dan bumer yang udah kalap.
"Bagas dengar ibu, nak!?"
Ceraikan segera, wanita itu. Ibu tak suka lagi padanya yang terus membangkang kita.
"Bu ... Bu!!
"Nurah berjanji untuk berubah!!"
Bu ... Bu!!
"Dengaarr, nurah?!"
Hati wanita yang sudah mengeras macam batu akan sulit mengikisnya kembali.
Ternyata candamu ingin membawa pulang nurah terbukti. bukan hanya sebuah candaan, Mas! Itu memang sudah menjadi niat dalam dirimu! Nurah menyesal sudah membantah mas bagas," ucapnya penuh isakan tangis sembari menyeka air matanya yang berderai.
Nurah terus memandang setiap langkah kakinya.
Raut wajah nurah terlihat takut. Ia mengernyitkan dahinya berkerut.
"Sudah mas! ingatkan? jangan main main tidak pada tempatnya."
"Ngeyel, teros!!