Hari ini aku menjenguk si bayi yang dirawat di ruang Nicu. Sudah seminggu bayi mungilku dirawat oleh suster bak peri yang baik hati. Aku mengantar Asi harian, susu yang sudah mulai menyusut dibarengi kecemasan tentang kondisi bayi yang semakin melemah.
Aku menunggu di luar ruangan Nicu, berharap ada berita baik tentang perkembangan sang bayi.
"Bu nurah," panggil suster Merlin. Ia sedari tadi termenung sambil membayangkan putri kecilnya pulih seperti bayi lainnya. Tak sadar terus dipanggil, lalu perawat itu menghampiri dan menepuk-nepuk bahunya.
Sontak ia gelagapan, seorang suster cantik menoleh dan tersenyum tipis.
"Bu nurah! Bu nuraahh!!"
"Ibu melamun, terus,"
"Yang sabar, ya?!"
"Iya sus!" "Bagaimana sus?"
"Gimana perkembangan bayi Raga?"
Nurah celingak-celinguk seperti kebingungan. Tatapan matanya pucat dengan sorot melemah, terlihat pelupuk mata melembab dengan rona kebiruan pertanda kurang pulas tidur.
