Nurah sangat tidak menyukai keadaan kehamilannya, sangat merusak penampilannya yang kekinian.
"Cepat aborsi! Jangan biarkan bayi ini mencelakai hidupku. bayi sialan itu akan bersemayam terus dalam perutku dalam waktu sembilan bulan. aku merasa jijik dengan anak bayi yang kadang menangis membuat keributan.
Nurah menjambak rambutnya lalu mengacak ngacaknya bagaikan orang gila, ia benar-benar menyesali kehamilan yang tak diharapkan. Banyak aktivitas yang belum terselesaikan dan ide ide cemerlang yang urung dalam rencananya
Butuh waktu lama bagi nurah beradaptasi dengan kehamilan muda yang biasanya banyak keluhan. Ia mengumpulkan jiwa dan tenaganya untuk melawan rasa mual dan muntah dan perasaan kecut pada lidah. Demikian pula emosi yang meluap sekiranya ia tak mengharapkan kehadiran bayi yang tak tepat waktu.
"Nurah, sayaangg!!"
"Bayi itu titipan dari Tuhan!"
"Itu sebuah anugerah yang tidak boleh kita benci!!"
Eiihh ...eiihh