Sudah beberapa hari berlalu, Arthur sudah menemui psikolog, sementara Alexa dan Edward sudah tidak lagi bersama sejak kesepakatan cerai itu.
Hari-hari ketiga orang itu hanya diisi dengan kesepian dan penderitaan hati, semua orang tampaknya tidak bisa bahagia.
Kedua orang tua Alexa mulai curiga, karena hampir semingguan ini tidak pernah lagi melihat batang hidung dari menantunya.
Malam ini, Alexa terlihat melamun di kamarnya. Dia hanya duduk meringkuk di atas tempat tidur, berpikir dengan memutar kembali semua kenangan yang ada di dalam kapala.
Tiba-tiba rasa rindu itu hadir dan menggerogoti perasaannya, namun Edward seolah sudah ingin melupakan semua tentangnya, pria itu tidak pernah lagi menjumpai atau menghubunginya, membuat Alexa merasa kesepian dengan Edward sudah benar-benar tidak peduli padanya.
Keesokan harinya, terdengar bunyi bel pintu, dan secara kebetulan ibunya yang menerima sebuah paket surat yang dikirimkan untuk anaknya.