Chapter 258 - Tutup Mulut Mu

Kini Edward meraih ponsel yang ada di saku jasnya dan membuka galeri telepon genggamnya. Pria itu menghempas napas kasar dan memperlihatkan apa yang sebenarnya sudah ia tahu sejak hari bulan madu saat itu.

"Tolong jelaskan padaku! Kenapa kamu memperlakukan ini padaku?"

Pertanyaan Edward itu membuat lidah Arthur kelu, tidak bisa digerakan sama sekali untuk sekedar membela diri.

"Kamu bilang kamu adekku bukan? Kenapa kamu memperlakukan ini padaku?"

"Ti-dak, kamu harus mendengar penjelasanku!"

"Sekarang jelaskan! Bukankah sedari tadi aku sudah memberimu waktu untuk menceritakan semuanya. Aku mohon jangan tipu aku lagi, jika benar punya darah yang sama dengan darah yang mengalir di tubuhku."

Arthur tertunduk, matanya kini sudah suliot untuk menahan embun yang mulai menutupi pandangannya.

Dia menelan saliva beberapa kali. "Maafkan aku, sebenarnya aku memang orang yang sama yang ada di dalam pesan singkat itu."

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS